Efek menjelang menstruasi tuh banyak banget gejalanya. Seperti kram perut, jerawat, sakit punggung hingga nafsu makan bertambah. Meski gejalanya berbeda-beda, namun banyak nih yang mengeluhkan timbangan mutar ke kanan alias berat badan naik saat haid. Kira-kira apa yang penyebab dan hubungan berat badan dengan siklus menstruasi? Simak penjelasannya berikut ini.
Kenaikan berat badan saat haid sebenarnya adalah kondisi yang normal terjadi. Mengutip dari Style Craze, berat badan wanita akan naik sekitar 1-2 kg saat menstruasi. Namun, kamu nggak perlu khawatir karena kenaikan berat badan tersebut akan berhenti dalam beberapa hari setelah menstruasi selesai.
Itu artinya, kenaikan berat badan tidak bersifat permanen. Kadar estrogen akan mulai menurun ke tingkat normal saat kamu menstruasi. Sehingga berat badan air pun bisa ikut menurun. Namun, jika selama PMS kamu makan banyak, maka timbangan akan menetap atau bahkan cenderung naik.
Penyebab berat badan naik selama menstruasi bisa bervariasi antara setiap orang. Meskipun tidak semua orang mengalami peningkatan berat badan selama menstruasi, beberapa orang memang mengalami perubahan berat badan yang terkait dengan siklus menstruasi mereka.
Berikut beberapa penyebab yang mungkin menyebabkan peningkatan berat badan saat menstruasi:
Salah satu penyebab paling umum dari peningkatan berat badan selama menstruasi adalah retensi cairan. Hormon yang berubah selama siklus menstruasi, seperti estrogen dan progesteron, dapat menyebabkan tubuh untuk menyimpan lebih banyak cairan. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan berat badan sementara selama periode menstruasi.
Perubahan hormon selama siklus menstruasi juga dapat memengaruhi nafsu makan seseorang dan pola makan mereka. Beberapa orang mungkin merasa lebih lapar atau memiliki keinginan makanan tertentu selama menstruasi, yang dapat menyebabkan konsumsi kalori yang lebih tinggi dan akhirnya peningkatan berat badan.
Beberapa wanita mungkin mengalami kram perut atau ketidaknyamanan lainnya selama menstruasi, yang dapat mengganggu aktivitas fisik normal mereka. Hal ini bisa mengakibatkan penurunan aktivitas fisik dan peningkatan kecenderungan untuk menghabiskan lebih banyak waktu dalam keadaan istirahat atau kurang bergerak, yang pada gilirannya dapat memengaruhi penggunaan kalori dan menyebabkan peningkatan berat badan.
Ada bukti yang menunjukkan bahwa metabolisme tubuh wanita bisa berubah selama siklus menstruasi, meskipun penelitian tentang topik ini masih terbatas. Perubahan ini mungkin mempengaruhi bagaimana tubuh memproses dan mengguna kalori, yang dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan selama menstruasi.
Beberapa orang mungkin mengalami perubahan emosional atau stres selama menstruasi, yang dapat memengaruhi pola makan dan kebiasaan makan mereka. Stres atau perubahan emosi dapat memicu konsumsi makanan yang lebih tinggi atau pilihan makanan yang tidak sehat, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan.
Saat menstruasi sering kali kita menjadi mood swing atau perubahan suasana hati yang tidak menentu. Perubahan suasana hati ini merupakan gejala PMS yang paling umum dirasakan oleh wanita. Dimana perubahan mood ini selalu dikaitkan dengan keinginan makan makanan tertentu atau ngidam. Ngidam makanan ini membuat kamu mendambakan makanan asin dan manis.
Penting untuk diingat bahwa peningkatan berat badan selama menstruasi umumnya bersifat sementara dan biasanya berhubungan dengan perubahan fisiologis dan hormon yang normal dalam tubuh. Perhatikan pula asupan makanan selama menstruasi, konsumsilah makanan sehat dan jangan berlebihan ya. (Aq/LDS)